Manqobah 11-20



11. MANQOBAH KESEBELAS
TELAPAK KAKI NABI MUHAMMAD SAW. MEMIJAK PUNDAK SYEKH ABDUL QODIR PADA MALAM MI'RAJ  

Syekh Rosyidin Al-Junaidi meriwayatkan, pada malam Mi'raj, malaikat datang menghadap Rosululloh SAW. sambil membawa buroq. Tampak sekali kaki buroq itu bercahaya laksana bulan, dan paku kasut telapak kakinya bersinar seperti sinar bintang.  Dikala buroq itu dihadapkan kepada Rosululloh SAW., ia tidak bisa diam dan kakinya bergoyang-goyang seperti sedang menari. Rosululloh SAW. bertanya " Mengapa kamu tidak diam? Apakah kamu menolak untuk kutunggangi?". 

Buroq berunjuk sembah: "Tidak, demi nyawa yang menjadi penebusnya, saya tidak menolak, namun ada suatu permohonan, nanti pada waktu Rosululloh SAW. akan masuk surga, jangan menunggangi yang lain selain saya sendiri yang menjadi tunggangannya." Rosululloh SAW. menjawab: "baik, permintaanmu akan kukabulkan ". 

Buroq masih mengajukan permohonannya: "Ya Rosulalloh, saya mohon agar tangan yang mulia memegang pundakku untuk tanda bukti nanti pada hari kiamat". Lalu dipegangnya pundak buroq itu oleh Rosululloh SAW. Karena gejolak rasa gembira sehingga jasad buroq itu tidak cukup untuk menampung ruhnya, sehingga naiklah badannya membumbung tinggi keatas setinggi empat puluh hasta tinggi badannya. 

Rosululloh berdiri sebentar melihat badan buroq itu menjadi naik keatas sehingga terpaksa Rosululloh SAW. mencari dan memerlukan tangga.  

Sementara itu, sekonyong-konyong datanglah ruh Ghoutsul A'dhom Syekh Abdul Qodir Jailani mengulurkan pundaknya sambil berkata: "Silahkan pundakku diinjak untuk dijadikan tangga". Lalu Rosululloh memijakkan kaki beliau pada pundak Syekh, dan ruh itu mengantarkan telapak kaki Rosululloh SAW. untuk menunggangi buroq. Di saat itu Rosululloh SAW. bersabda: "Telapak kakiku menginjak pundakmu, dan telapak kakimu nanti akan menginjak pundaknya para waliyulloh.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



12. MANQOBAH KEDUA BELAS
PARA WALI MENYAKSIKAN PERINGKAT KETINGGIAN SYEKH ABDUL QODIR  

Diriwayatkan dalam kitab Roudhotun Nadhirin fii Manaqibi As-Syaikh Abdul Qodir, pada masa periode keenam dari zaman Abi Ali Al-Hassan As-Sirri, sampai pada masa kelahiran Syekh Abdul Qodir, tidak ada seorang 'alim ulama, kecuali pada umumnya mereka membicarakan tentang keagungan pangkat kewalian Syekh dan akan menginjak pundak para waliyulloh.  

Para 'alim ulama itu menerima isi dari pengumuman tersebut, kecuali seorang wali dari kota Asfahan ia menolak isi dari pengumuman itu. Dengan adanya penolakan tentang kewalian Syekh, pada saat itu juga gugurlah ia dari pangkat kewaliannya.  Hampir tigaratus tahun lagi Syekh Abdul Qodir akan lahir, kedudukan pangkat kewaliannya sudah masyhur dikenal masyarakat.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



13. MANQOBAH KETIGA BELAS
KERUSAKAN ORANG-ORANG YANG MENYEBUT SYEKH ABDUL QODIR TANPA BERWUDHU 

Dalam kitab Kanzil Ma'ani diriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir pada waktu pertama kali beliau menerima pangkat kewaliannya, beliau diliputi dengan sifat Jalaliyah Alloh, yakni sifat Keperkasaan-Kesaktian. Oleh karena itu namanya menjadi sangat sakti. Kesaktiannya telah terbukti bagi orang yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir dengan bersikap secara tidak sopan, menyebut nama beliau dengan tidak punya wudhu, akan putus lehernya. 

Pada waktu berjumpa dengan Rosululloh SAW., Rosul berpesan: "Wahai Abdul Qodir, sikap perilakumu itu jangan kau lakukan lagi, banyak yang menyebut nama Alloh dan namaku, mereka tidak bersifat sopan".  Setelah menerima amanat beliau, saat itu juga sikap perbuatan itu beliau tinggalkan.  

Banyak ulama Baghdad yang menghadap Syekh Abdul Qodir, mereka mengharapkan agar beliau melepaskan sikap perbuatan itu, mengingat banyak yang menjadi korban, dan merasa iba terhadap mereka. Syekh Abdul Qodir berkata :"Sesungguhnya hal ini bukanlah keinginan saya, saya menerima sabda dari Alloh yang isinya: "Kamu sudah mengagungkan nama-Ku, namamu juga ku agungkan".  

Para alim ulama mengemukakan yang menjadi sebab nama Syekh Abdul Qodir itu sangat sakti karena beliau selalu membaca Saefi Hizbul Yaman karangan Sayyidina Ali Karromallohu Wajhah.   

اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



14. MANQOBH KEEMPAT BELAS
ORANG YANG MEMBACA HADIAH (BERTAWASUL) KEPADA SYEKH ABDUL QODIR AKAN DI HASILKAN MAKSUDNYA  

Diriwayatkan oleh guru-guru yang telah mendapat kehormatan, barang siapa yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir dengan tidak berwudhu, Alloh akan menyempitkan rezeqinya. Dan barang siapa yang bernazar akan membaca hadiah bagi Syekh Abdul Qodir, harus segera dilaksanakan agar kelak jangan disebut orang yang menantang dan dikhawatirkan akan menerima kutukan.  

Barangsiapa yang bersedekah makanan yang manis-manis pada malam Jum'at lalu dibagikan pada faqir miskin dan sebelumnya membaca hadiah bertawasul dengan membaca fatihah kepada Syekh Abdul Qodir lalu dimohonkan karomah dan syafa'atnya, Insya Alloh akan dihasilkan segala maksudnya dan akan mendapat pertolongan dari Alloh.  Barangsiapa yang membaca fatihah berhadiah kepada Syekh Abdul Qodir, bagi orang tersebut akan diberi kelapangan, dan akan dikeluarkan dari segala kesulitan dunia dan akhirat.  

Barangsiapa yang menyebut nama Syekh Abdul Qodir dengan mempunyai wudhu dengan keikhlashan serta mengagungkan dan menghormati kepada beliau, Alloh akan melimpahkan kegembiraan pada hari itu baginya serta akan dilebur dosanya.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridhwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



15. MANQOBAH KELIMA BELAS
NAMA SYEKH ABDUL QODIR SEPERTI ISMUL A'DZHOM

Di dalam kitab Haqoiqul-Haqoiq diriwayatkan, ada seorang perempuan datang menghadap Syekh Abdul Qodir mengadukan hal anaknya: "Saya hanya mempunyai seorang anak, kini ia hilang tenggelam kedasar laut, saya percaya dengan penuh keyakinan bahwa Syekh bisa mengembalikan lagi anak saya dan menghidupkan kembali, hidup seperti sedia kala, untuk hal ini saya mohon pertolongannya".  

Mendengar keluhan dan permohonan perempuan itu, Syekh berkata: "Sekarang juga pulanglah dan anakmu sekarang sudah berada di rumahmu".  Perempuan itu pulang dengan tergesa-gesa, setibanya di rumah, anaknya itu tidak ada.  Sementara itu segera ia menghadap lagi kepada Syekh sambil menangis melapor bahwa anaknya itu tidak ada di rumahnya.  Syekh berkata: "Sekarang anakmu sudah berada di rumahmu, sebaiknya kamu segera pulang".  

Perasaan rindu pada anaknya menggebu-gebu, namun setibanya di rumah, anaknya belum juga ada. Dengan penuh keyakinan ia tidak merasa putus asa datang lagi menghadap Syekh sambil menangis menjerit-jerit, mohon supaya anaknya itu hidup lagi.   Sejenak kemudian Syekh menundukkan kepalanya dan tegak kembali sambil berkata: "Sekarang tidak salah lagi, pasti anakmu saat ini juga sudah berada di rumah".  Dengan penuh harap ia pulang menuju rumahnya, dan setibanya di rumah ternyata anaknya dengan selamat hidup kembali berkat karomah Syekh Abdul Qodir.  

Menghadapi peristiwa ini, Syekh Abdul Qodir bermunajat mengadukan halnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sambil menumpahkan isi hatinya: "Sungguh saya merasa malu, Ya Alloh, oleh seorang perempuan sampai tiga kali ia mengadukan hal anaknya. Apa latar belakangnya, dan apa pula hikmah dari segala rahasia keterlambatan ini ?".  Alloh menjawab: "Semua ucapan dan janjimu kepada perempuan itu, kesemuanya itu benar tidak salah. 

Dan untuk diketahui pada waktu pertama kamu mengatakan pada perempuan itu bahwa anaknya sumah berada di rumah, waktu itu malaikat baru mengumpulkan tulang belulangnya yang berserakan, dan untuk perkataan dan janjimu yang keduakalinya, juga tidak salah, karena waktu itu seluruh anggota tubuhnya baru utuh kembali dan dihidupkan, dan ketigakalinya pada waktu perempuan itu tiba di rumahnya, si anak itu baru diangkat dari dasar laut dan dikembalikan kerumahnya."  

Kemudian Syekh mengadu lagi pada Tuhan : "Ya Alloh, Engkau menciptakan makhluk penghuni dunia yang berlimpah ruah banyaknya dan beraneka ragam jenisnya, hal itu sangat mudah bagi-Mu, hanya sekilas lintas dan sepatah kata saja sudah terwujud, demikian pula halnya pada waktu mengumpulkan makhluk-Mu di Padang Mahsyar hanya dalam tempo yang singkat sudah berkumpul, dibandingkan dengan hanya seorang anak yang saya mohonkan sampai ia terlambat dan cukup makan waktu yang lama, apa pula hikmahnya Ya Alloh?".   

Ketika itu Alloh bersabda: "Wahai Abdul Qodir, kamu jangan merasa sakit hati, sekarang kamu silakan minta pasti  Kuberi".  Dengan spontan Syekh merebahkan kepalanya bersujud syukur sambil berkata: "Engkau Kholiq pencipta semua makhluq, dan saya makhluk yang diciptakan oleh-Mu, semuanya juga pemberian-Mu, rasa syukur yang tiada terhingga saya ucapkan atas segala anugerah-Mu yang kuterima".  Lalu Alloh memberi hadiah kehormatan kepada Syekh dan bersabda: "Barang siapa melihatmu pada hari Jum'at, ia akan Ku-jadikan wali, dan kalau kamu melihat ketanah tentu akan jadi emas".  

Syekh berkata lagi: "Ya Alloh, semua anugerah pemberian-MU itu rasanya kurang bermanfaat bagiku, saya mohon karunia-Mu yang lebih bermanfaat dan lebih mulia setelah saya meninggal dunia".   Alloh bersabda: "Namamu dibuat seperti nama-Ku pada imbalan pahalanya. Aarang siapa Barang menyebut namamu, pahalanya sama dengan orang yang menyebut nama-KU".  

*** ‏‎ ‎ اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.  ***



16. MANQOBAH KEENAMBELAS
SYEKH ABDUL QODIR MENGHIDUPKAN ORANG YANG SUDAH MATI DALAM KUBUR 

Dalam kitab Asrorut Tholibin diriwayatkan Syekh Abdul Qodir pada waktu melewati suatu tempat, beliau bertemu dengan seorang umat Islam sedang hangat bersilat lidah, berdebat dengan seorang umat Nasrani.  Setelah beliau mengadakan penelitian dan pemeriksaan yang seksama apa yang menjadi sebab sehingga terjadi perdebatan yang sengit itu.

Kata seorang Muslim: "Sebenarnya kami sedang membanggakan Nabi kami masing-masing, siapa di antara Nabi kami yang paling baik, dan saya berkata padanya Nabi Muhammad-lah Nabi yang paling utama". Kata orang Nasrani: "Nabi Isa-lah yamg paling sempurna".  Syekh bertanya kepada orang Nasrani: "Apa yang menjadi dasar dan apa pula dalilnya kamu mengatakan bahwa Nabi Isa-lah lebih sempurna dari Nabi lainnya".  

Lalu orang Nasrani itu menjawab: "Nabi Isa mempunyai keistimewaan, beliu menghidupkan kembali orang yang sudah mati".  Syekh melanjutkan lagi pertanyaannya: "Apakah kamu tahu aku ini bukan Nabi, aku hanya sekedar pengikut dan penganut agama Nabi Muhammad SAW?".  Kata orang Nasrani: "Ya benar, saya tahu".  Lebih jauh Syekh berkata lagi: "Kalau kiranya aku bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, apakah kamu bersedia untuk percaya dan beriman kepada agama Nabi Muhammad SAW ?".  "Baik, saya mau beriman kepada agama Islam", jawab orang Nasrani itu.  "Kalau begitu, mari kita mencari kuburan".  

Setelah mereka menemukan sebuah kuburan dan kebetulan kuburan itu sudah tua, sudah berusia lima ratus tahun, lalu Syekh mengulangi lagi pertanyaannya: "Nabi Isa kalau akan menghidupkan orang yang sudah mati bagaimana caranya ?".  Orang Nasrani menjawab: "Beliau cukup mengucapkan QUM BIIDZNILLAH (Bangun kamu dengan Izin Alloh)".  "Nah sekarang kamu perhatikan dan dengarkan baik-baik !", kata Syekh, lalu beliau menghadap pada kuburan tadi sambil mengucapkan: "QUM BIIDZNII (Bangun kamu dengan izinku)". 

Mendengar ucapan itu orang Nasrani tercengang keheranan, belum habis herannya, kuburan terbelah dua, keluar mayat dari dalamnya. Mayat itu keluar sambil bernyanyi. Konon pada waktu hidupnya mayat itu seorang penyanyi.  Menyaksikan peristiwa aneh tersebut, ketika itu juga, orang Nasrani berubah keyakinannya dan beriman masuk agama Islam.  

*** ‎ اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



17. MANQOBAH KE TUJUH BELAS
SYEKH ABDUL QODIR MEREBUT RUH DARI MALAKUL MAUT  

Abu Abas Ahmad Rifa'i meriwayatkan , ada seorang pelayan Syekh Abdul Qodir meninggal dunia, kemudian isterinya datang menghadap beliau mengadukan halnya sambil menangis. Maka terbitlah belas kasihan dalam hati beliau karena ratap tangis itu. Lalu pada sore harinya terbanglah beliau ke angkasa mengejar malaikat maut yang sedang kelangit membawa keranjang maknawi penuh berisi ruh-ruh manusia dan baru selesai tugasnya mencabut nyawa orang pada hari itu.  

Kemudian beliau meminta kepada malaikat maut supaya menyerahkan kepada beliau nyawa muridnya atau mengembalikan nyawa tersebut pada badannya semula. Permintaan itu ditolak oleh malaikat maut. Karena penolakan itu, beliau merebut dan menarik keranjang maknawi, maka tumpahlah semua nyawa yang ada dalam keranjang, nyawa-nyawa itu pun kembali ke jasadnya masing-masing.  

Menghadapi peristiwa ini malaikat dengan segera mengadukan halnya kepada Tuhan Yang Maha Esa : "Ya Alloh, Engkau mengetahui tentang kekasih-Mu dan wali-Mu Abdul Qodir.   Alloh bersabda : "Memang benar, Abdul Qodir itu kekasih-Ku, karena tadi nyawa pelayannya tidak kamu berikan, akibatnya seluruh ruh itu terlepas, dan sekarang kamu menyesal karena kamu tidak memberikannya.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.  ***



18. MANQOBAH KE DELAPAN BELAS
BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BAYI PEREMPUAN MENJADI BAYI LAKI-LAKI  

Syekh Hawad Al-Qodiri meriwayatkan, ada seorang laki-laki datang menghadap Syekh Abdul Qodir dengan permohonan ingin memperoleh anak laki-laki karena Syekh tempat berlindungnya orang banyak, dan do'anya selalu di terima Alloh SWT.   Kata Syekh : "Permohonanmu itu wajar-wajar saja, nanti juga kamu akan memperoleh anak laki-laki".   Mendengar pernyataan yang menggembirakan itu setiap hari ia selalu hadir di madrosah majelis ta'lim Syekh Abdul Qodir.  

Beberapa hari kemudian isterinya melahirkan anak bayi perempuan, lalu dengan segera ia membawa bayi itu menghadap Syekh, sambil menyerahkan bayinya ia berkata diiringi keluhan: "Dari dahulu saya selalu mengharap ingin memperoleh anak lelaki, namun kenyataannya kini bayi perempuan, bukan bayi laki-laki".   Kata Syekh : "Segera balut burit bayimu itu dan bawa pulang, nanti juga kamu akan memperoleh bayi laki-laki". Kemudian dibalutnya bayi itu dengan pemburitan lalu diemban dibawa pulang.   

Setibanya di rumah lalu dibuka pembebat bayinya, dan dengan diliputi rasa bahagia si mungil bayi itu menjadi bayi laki-laki berkat karomah Syekh Abdul Qodir dan seijin Alloh Yang Maha Kuasa.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.  ***



19. MANQOBAH KESEMBILAN BELAS
DISELAMATKANNYA ORANG YANG FASIQ KARENA MENJAWAB SYEKH ABDUL QODIR KEPADA MALAIKAT MUNKAR NAKIR  

Diceritakan pada zaman Syekh Abdul Qodir ada orang yang fasiq, tetapi sangat mahabbah/mencintai Syekh Abdul Qodir. Setelah orang itu meninggal, kemudian di dalam kubur ditanya oleh Malaikat Munkar Nakir. Jawaban orang tersebut hanyalah Abdul Qodir. Kemudian datanglah sebuah jawaban dari Alloh: "Wahai Munkar Nakir, orang itu memang betul-betul fasiq, dan harus disiksa, tetapi karena dia sangat mahabbah /mencintai kepada kekasih-Ku maka diampuni oleh-Ku.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



20. MANQOBAH KEDUAPULUH
SEEKOR BURUNG PIPIT TERBANG DIATAS KEPALA SYEKH ABDUL QODIR, LALU JATUH DAN MATI  

Sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir sedang berwudhu, tiba-tiba beliau dikotori oleh seekor burung pipit yang sedang terbang diatas kepala beliau, kemudian Syekh mengangkat kepala dan dilihatnya burung pipit itu, maka jatuhlah burung itu dan mati. 

Kemudian pakaian yang sedang beliau pakai yang dikotori tadi lalu dicucinya dan disedekahkan sebab kematian seekor burung pipit, beliau berkata : "Kalau sekiranya kami berdosa karena matinya seekor burung pipit, maka kain ini sebagai kifaratnya".  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***

Manqobah 11-20
4/ 5
Oleh