Manqobah 21-30




21. MANQOBAH KEDUA PULUH SATU
SYEKH ABDUL QODIR MENGUSAP BURUNG ELANG YANG TERPUTUS KEPALANYA DAN TERBANG KEMBALI

Diriwayatkan sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir, pada suatu hari Syekh Abdul Qodir sedang mengadakan pengajian di hadapan murid-muridnya di madrosah yang beliau pimpin. Waktu itu keadaan cuaca sangat buruk angin berhembus dengan kencangnya, tiba-tiba muncul seekor burung elang melewati atap madrosah dengan suara yang keras hingar bingar mengganggu orang yang hadir dimajelis pengajian, maka beliau berkata : "Wahai angin, potonglah kepalanya !". 

Lalu angin bertiup dengan kencangnya memotong kepala burung elang sehingga terpisah dari badannya dan jatuh dihadapan Syekh.   Kemudian beliau turun dari kursinya mengambil bangkai burung elang itu dan meletakkannya di atas tangan beliau, diusapnya burung itu dengan membaca :  بسم الله الرحمن الرحيم  tiba-tiba burung elang hidup kembali kemudian terbang lagi dengan ijin Alloh SWT, dan hal ini disaksikan oleh segenap jama'ah pengajian.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqti wamakaan.  ***



22. MANQOBAH KE DUA PULUH DUA
SYEKH ABDUL QODIR TIAP TAHUN MEMBEBASKAN HAMBA SAHAYA DARI PERBUDAKAN, SERTA NILAI BUSANA

Pada sebagian kitab manaqib meriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir tiap hari raya sudah menjadi tradisi beliau membeli beberapa hamba sahaya untu dimerdekakan dari belenggu perbudakan. Setelah dimerdekakan demi membina kemantapan lebih lanjut Syekh mewusulkan mereka kepada Alloh SWT.  

Syekh Abdul Qodir bila berpakaian, beliau memakai pakaian yang serba indah, bagus dan mahal harganya. Nilai kainnya harga perkilonya (0, 6888 M) seharga 10 dinar, dan tutup kepalanya seharga 70 ribu dinar. Terompahnya untuk alas kaki yang beliau pakai bertaburan intan berlian dan jamrud. Paku terompahnya terbuat dari perak, namun pakaian yang serba mewah dan indah itu bila ada orang yang memerlukannya saat itu juga beliau berikan.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohummansyur 'alaihi rohmataw waridlwaanaa wa amiddanaa bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



23. MANQOBAH YANG KEDUA PULUH TIGA
SYEKH ABDUL QODIR MENERIMA MAKANAN YANG TURUN DARI LANGIT  

Diriwayatkan, pada waktu Syekh Abdul Qodir sedang berkhalwat selama empat puluh hari lamanya, beliau bermaksud demgan niat yang kuat, yaitu tidak akan minum dan makan berupa makanan dunia, terkecuali kalau makanan itu turun dari langit, dan air untuk minum pada waktu berbuka puasa.  Tinggal dua puluh hari lagi menuju hari yang keempat puluh, terbukalah langit-langit atap rumahnya. 

Dikala itu datang seorang laki-laki membawa wadah tempat buah-buahan yang dipegang dengan kedua belah tangannya yang berisikan aneka ragam buah-buahan yang langka adanya, rupanya bagus serta mengagumkan mata. Lalu dihidangkan kepada Syekh, beliau berkata : "Ini makanan dari mana?" Sang pembawa tadi menjawab :"Ini dari alam malakut dan jamuan ini untuk Syekh". 

Syekh menjawab : "Jauhkan wadah itu dari pandanganku, karena emas dan perak diharamkan oleh Rosululloh SAW". kemudian wadah yang terbuat dari emas dan perak itu dibawa kembali.  Pada waktu akan berbuka puasa datang berkunjung malaikat sambil berkata : "Wahai Abdul Qodir, ini jamuan dari Alloh SWT". Disodorkan baki yang penuh diisi makanan, lalu beliau terima dan beliau makan bersama-sama dengan para pelayannya.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



24. MANQOBAH KEDUA PULUH EMPAT
MASYARAKAT YANG MENDERITA PENYAKIT THO'UN/KOLERA SEMBUH DENGAN RUMPUT DAN AIR MADROSAH SYEKH  

Para ulama meriwayatkan, pernah terjadi pada zaman Syekh Abdul Qodir telah berjangkit wabah penyakit tho'un / kolera sehingga ratusan ribu orang yang meninggal dunia.  Berduyun-duyun masyarakat datang minta pertolongan kepada Syekh, beliau mengumukan kepada masyarakat : "Barang siapa yang memakan rerumputan yang tumbuh di sekitar madrosahku, Alloh akan menyembuhkan penyakit yang diderita masyarakat".   

Karena terlalu banyak yang sakit dan rerumputan sebagai obat penangkal tidak cukup malah sudah habis, lalu Syekh mengumumkan lagi : "Barang siapa yang meminum air madrosahku akan disembuhkan Alloh SWT."  Mendengar pengumuman itu, para penderita penyakit, mereka beramai-ramai minum air yang ada di sekitar madrosah Syaikh, seketika itu juga mereka menjadi sembuh kembali, sehat wal'afiat. Penyakit tho'un yang mengganas segera lenyap.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



25. MANQOBAH KEDUA PULUH LIMA
TULANG BELULANG AYAM HIDUP KEMBALI BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR  

Diriwayatkan, ada seorang perempuan datang menghadap Syekh Abdul Qodir mengantarkan anaknya untuk berguru pada Syekh, untuk mempelajari ilmu suluk, Syekh memerintahkan agar si anak harus belajar dengan tekun mengikuti cara-cara orang salaf dan ditempatkan di ruang kholwat.  Beberapa hari kemudian si ibu selaku orangtua murid datang menengok anaknya dan dilihat tubuh anaknya itu menjadi kurus, makannya hanya roti kering dan gandum. 

Si ibu kemudian masuk keruang Syekh dan melihat di hadapannya tulang-tulang sisa makanan daging ayam yang sudah bersih. Ibu itu berkata :"Menurut penglihatan saya Tuan Syekh makan dengan makanan yang serba enak. Sedang anak saya badannya kurus karena makanannya hanya bubur gandum dan roti kering, untuk hal itu apa maknanya sehingga ada perbedaan?".   

Mendengar pertanyaan itu lalu Syekh meletakkan tangannya di atas tulang-belulang ayam sambil bekata :  قومي باذن الله تعالى الذي يحي العظام وهي رميم   QUUMII BI IDZNILLAHI TA'ALA ALLADZI YUHYIL 'IDZOMA WA HIYA ROMIIM   (berdirilah dengan idzin Alloh yang menghidupkan tulang belulang yang sudah hancur).   

Lalu berdirilah tulang-belulang itu menjadi ayam kembali sambil berkokok :  لا اله الا الله محمد رسول الله الشيخ عبد القادر ولي الله  (Tidak ada Tuhan selain Alloh, Muhammad utusan Alloh, Syekh Abdul Qodir kekasih Alloh).  

Syekh berkata pula kepada orang tua anak itu : "Kalau anakmu dapat berbuat seperti ini, maka ia boleh makan seenaknya asal yang halal".   Ibu itu merasa malu oleh Syekh dan mohon maaf atas prasangka yang buruk. Dengan keyakinan yang bulat, ibu itu menyerahkan anaknya kepada Syekh untuk dididik.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



26. MANQOBAH KEDUAPULUH ENAM
ANJING PENJAGA ISTAL SYEKH ABDUL QODIR MEMBUNUH SEEKOR HARIMAU  

Diriwayatkan, bahwa Syekh Ahmad Zandah bila berkunjung bersilaturrohmi kepada para waliyulloh, ia selalu menunggang seekor harimau, dan bagi pribumi yang dikunjunginya harus menyediakan seekor sapi untuk pangan harimaunya.  Pada waktu ia berkunjung kepada Syekh Abdul Qodir, dimintanya seekor sapi yang digunakan sebagai penarik timba air setiap harinya, karena kebetulan sapi itu yang dilihatnya.  

Sementara harimau sedang mengintai sapi yang menjadi mangsanya, tidak diketahui sebelumnya bahwa di situ ada seekor anjing galak penjaga istal kuda kepunyaan Syekh, tiba-tiba anjing itu menyerang, menerkam harimau dan digigitnya hingga mati. Ahmad Zandah terkejut, timbul perasaan malu pada dirinya, dengan merendahkan diri dan sikap hormat segera ia menghadap Syekh lalu mencium tangan beliau.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



27. MANQOBAH KE DUAPULUH TUJUH
SYEKH ABDU QODIR MEMBELI EMPAT PULUH EKOR KUDA UNTUK CADANGAN OBAT ORANG SAKIT  

Diriwayatkan, ada seseorang yang bertempat tinggal di suatu tempat agak jauh dari kota baghdad. Terbetik berita yang sampai kepadanya tentang kemasyhuran Syekh Abdul Qodir, ia bermaksud akan berziarah berkunjung ke rumah Syekh karena terdorong rasa mahabbah.  Setiba di kota Baghdad, ia tercengang keheran-heranan melihat bangunan istal kuda kepunyaan Syekh sangat megah dan bagus, papan lantai istalnya dibuat dari emas dan perak, pelananya dibuat dari sutra dewangga yang indah warnanya, kudanya ada 40 ekor semuanya bagus dan mulus sehingga kebagusannya tidak ada tolok bandingannya.  

Terlintas dalam hatinya prasangka yang kurang baik, bisikkan hatinya berbicara: "Konon dikatakan orang ia seorang wali, tetapi mengapa kenyataannya jauh berbeda sekali ?. Ia seorang penggemar pencinta dunia. di mana ada seorang wali yang cenderung mencintai dunia ?. Sikap prilaku semacam begini tidak pantas diberikan gelar waliyulloh (Kekasih Alloh)".  Semula ia ingin bertemu dengan Syekh. seketika itu juga dibatalkan niatnya tadi, lalu ia bertamu kepada seseorang di kota itu.  

Selang beberapa hari kemudian ia jatuh sakit, dan penyakitnya sangat parah, tidak ada seorang dokterpun di kota itu yang mampu mengobati penyakitnya. Kebetulan ada seorang ulama ahli hikmah, ia memberi petunjuk, katanya: "Menurut diagnosa penyakitnya itu sangat canggih, sulit untuk bisa sembuh, kecuali kalau diobati dengan terapi hati kuda sebanyak empat puluh hati kuda, baru bisa sembuh, dengan persyaratan kudanya harus memiliki, mempunyai sifat dan bentuk khas tertentu."  Di antara mereka ada yang memperhatikan, dan menyarankan segera menghubungi Syekh, "Karena beliaulah yang memiliki beberapa ekor kuda dan mempunyai sifat bentuk khas yang diperlukan itu. Mintalah kepada beliau pertolongan dan bantuannya. 

Beliau seorang dermawan dan suka memberi pertolongan."  Di waktu mereka menghadap Syekh, dengan suka rela beliau mengabulkan permintaan mereka, setiap harinya disembelih seekor kuda untuk diambil hatinya, sehingga kuda yang empat puluh ekor itu habis semuanya.  Dengan pengobatan empat puluh hati kuda, sembuhlah orang itu dari penyakitnya, ia sembuh sehat seperti sedia kala. 

Dengan rasa syukur yang tiada hentinya diiringi rasa malu, ia datang menghadap Syekh untuk mohon ampunannya.  Syekh berkata: "Untuk dikatahui olehmu, bahwa sejumlah ekor kuda yang ku beli itu sebenarnya cadangan dan bagian untukmu, karena aku tahu bahwa kamu akan mendapat musibah menderita penyakit parah yang tidak ada obatnya kecuali harus dengan empat puluh kerat hati kuda. Aku tahu maksudmu, semula kamu datang berziarah kepadaku semata-mata didorong rasa cinta kepadaku, namun waktu itu kamu berprasangka buruk, dan kau tidak tahu hal yang sebenarnya sehingga kamu bertamu kepada orang lain."  Setelah mendengar penjelasan itu, ia merasa banyak bersalah dan segera ia bertobat, lalu Syekh meluruskan dan memantapkan keyakinannya.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



28. MANQOBAH KEDUA PULUH DELAPAN
JIN DAN SYETAN DIBAWAH KEKUASAAN SYEKH ABDUL QODIR

Diriwayatkan, pada waktu Nabi Sulaiman a.s. memusatkan perhatian pada renungannya, terlintas dalam hati beliau kekhawatiran terhadap ummat nanti di akhir zaman. Kekhawatiran dari gangguan jin dan kenakalan syaithan yang demikian jahatnya dengan perbuatan yang tidak sopan.  Tiba-tiba terdengar suara dari alam ghaib, sabda Alloh : "Kamu jangan khawatir, sebab nanti akan lahir Nabi penghabisan yaitu Muhammad SAW. Diantara salah seorang anak cucunya ada yang bernama Abdul Qodir, ia akan diberi kekuasaan menguasai jin dan syethan, tidak ada jin dan syetan yang tidak tunduk kepadanya.

"  ***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



29. MANQOBAH KEDUA PULUH SEMBILAN
MENGAMPUNINYA RAJA JIN KEPADA ORANG YANG TELAH MEMBUNUH ANAKNYA

Ulama Baghdad meriwayatkan, bahwa di Baghdad ada seorang ulama', seusai sholat Jum'at berangkatlah ia diiringi para santri-santrinya berziarah ke pemakaman.   Di tengah perjalanan ia menemukan seekor ular hitam yang sedang melata. Dipukulnya ular itu dengan tongkat sampai mati. Setelah ular dibunuh langsung saja alam sekitar daerah itu diliputi kabut kelam dan menjadi gelap. 

Para santrinya tambah terkejut karena gurunya mendadak hilang. Mereka berusaha mencari ditiap-tiap tempat namun tidak ditemukan. Tiba-tiba gurunya muncul kembali dengan pakaian serba baru. Mereka heran, dan segera menghampiri gurunya sambil menanyakan kejadian yang dialaminya. 

Kemudian diceritakannya bahwa asal kejadian itu begini permulaannya:  "Tadi waktu cuaca gelap, aku dibawa oleh Jin menuju sebuah pulau. Lalu aku dibawa menyelam kedasar laut menuju suatu daerah kerajaan jin, dan aku dihadapkan kepada sang raja jin. Pada waktu aku bertemu, ia sedang berdiri di atas singgasana mahligai kerajaannya. 

Dihadapannya membujur sesosok mayat di atas panca persada yang sangat indah bentuknya. Kepala mayat itu pecah, darah mengalir dari tubuhnya.   Sejurus kemudian sang raja jin bertanya kepada pengawalnya yang membawa aku: "Siapa orang yang kau bawa itu?".   Para pengawalnya menjawab : "Inilah orang yang telah membunuh putera tuanku raja".   

Lalu raja jin menatap tajam padaku dengan muka marah. Wajahnya merah padam, dengan geramnya raja jin menghardikku: "Mengapa kamu membunuh anakku yang tidak berdosa? Bukankah kamu lebih tahu tentang dosanya membunuh, padahal kamu katanya seorang ulama' yang mengetahui masalah-masalah hukum?!", Dia berkata dengan suara lantang muka berang menakutkan.  

Segera aku menjawab menolak tuduhan itu: "Perkara membunuh anakmu aku tolak, apalagi yang namanya membunuh, bertemu mukapun aku belum pernah."  Raja jin menjawab : "Kamu tidak bisa menolak, ini buktinya, para saksinya juga banyak!".  Lalu dengan tegas tuduhan itu kusanggah: "Tidak, tidak bisa, semuanya bohong, itu fitnah semata!".  Para saksi jin mengusulkan supaya raja memeriksa darah yang melekat diujung tongkatnya. 

Lalu sang raja bertanya: "Itu darah apa yang ada ditongkatmu?".  Aku menjawab: "Darah ini bekas cipratan darah ular yang kubunuh".  Raja jin berkata dengan geramnya: "Kamu manusia yang paling bodoh. Kalau kamu tidak tahu ular itu anakku!".  Dikala itu, aku bingung tidak bisa menjawab lagi, sehingga aku pusing, bumi dan langit terasa sempit karena sulit mencari jalan pemecahannya.  

Raja jin melirik kepada seorang hakim selaku aparatnya seraya berkata: "Manusia ini sudah mengakui kesalahannya, ia telah membunuh anakku, kamu harus segera memutuskan hukumannya yaitu ia harus dibunuh!".  Setelah jatuh keputusan, aku diserahkan kepada seorang algojo. 

Pada waktu kepalaku akan dipancung, algojo sedang mengayunkan pedangnya kearah leherku, tiba-tiba muncul seorang laki-laki tampan bercahaya sambil berseru: "Berhenti! Sekali-kali jangan kau bunuh orang ini, ia murid Syekh Abdul Qodir", sambil matanya menatap raja jin dengan sorotan tajam. Lalu ia berkata: "Coba apa jawabanmu kepada Syekh kalau beliau marah padamu karena membunuh muridnya?".  

Raja jin melirik ke arahku sambil berkata: "Karena aku menghormati dan memuliakan Syekh, dosamu yang begitu besar kuampuni, dan kamu bebas dari hukuman. Tetapi sebelum kau pulang, kamu harus jadi imam sholat untuk menyembahyangkan mayat anakku almarhum dan bacakan istighfar mohon diampuni dosanya".  Setelah selesai menyembahyangkan, pada waktu pulang aku diberi hadiah pakaian bagus dan diantarkan ketempat semula tadi".  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***



30. MANQOBAH KETIGA PULUH
BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BISA MENOLAK GANGGUAN JIN DAN ORANG JAHAT 

Syekh Jalal al-Bukhori meriwayatkan, barangsiapa diganggu/kemasukan jin supaya dibacakan ketelinga orang itu bacaan  ﻳﺎ ﺣﻀﺮﺓ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ ﺍﻟﺠﻴﻼﻧﻲ  "Ya hadhrotas Syaikh Quthubul 'alamiin Muhyiddin Abdul Qodir al- Jailaniy".   Insya Alloh ia akan sembuh. Dan barangsiapa merasa takut dari gangguan orang jahat atau musuh, maka ambil segenggam tanah hitam dan baca nama Syekh Abdul Qodir pada tanah itu lalu sebarkan kearah yang ditakuti, insya Alloh akan terpelihara dari kejahatan.  

Barang siapa yang mendapat kesusahan hidup, lalu ia bertawassul kepada Syekh Abdul Qodir, Alloh akan mengganti kesusahan dengan kesenangan, dan kesulitan dengan kemudahan.  

***  اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان  alloohhummansyur 'alaihhi rohmataw waridlwaana waamiddana bi asrorihhi fii kulli waqti wamakaan.  ***

Manqobah 21-30
4/ 5
Oleh